Senin, 26 November 2012

Cara Mengontrol Sistem Informasi yang sudah terlindungi dengan baik



1.      KONTROL ADMINISTRATIF
untuk menjamin bahwa seluruh kerangka control dilaksanakan sepenuhnya.
Mencakup hal-hal berikut:
-          Mempublikasikan kebijakan control.
-          Prosedur yang bersifat formal dan standar pengoperasian disosialisasikan dan dilaksanakan dengan tegas.
-          Perekrutan pegawai dengan orientasi pembinaan, dan pelatihan yang diperlukan.
2.       PEMBATASAN AKSES TERHADAP DATA
Akses terhadap ruangan yang menjadi pusat data dibatasi sesuai dengan wewenang yang telah ditentukan.
3.      KONTROL TERHADAP PERSONEL PENGOPERASI
Dokumen yang berisi prosedur-prosedur harus disediakan dan berisi pesoman-pedoman untuk melakukan suatu pekerjaan. Pedoman-pedoman ini harus dijalankan dengan tegas.
4.      KONTROL TERHADAP PERALATAN
Kontrol terhadap peralatan-peralatan perlu dilakukan secara berkala dengan tujuan agar kegagalan peralatan dapat diminimumkan.
5.      KONTROL TERHADAP PENYIMPANAN ARSIP
Kontrol ini untuk memastikan bahwa setiap pita magnetic yang digunakan untuk pengarsipan telah diberi label dengan benar dan disimpan dengan tata cara yang sesuai.
6.      KONTROL TERHADAP AKSES INFORMASI
Ada kemungkinan bahwa seseorang yang tak berhak terhadap suatu informasi berhasil membaca informasi tersebut melalui jaringan (dengan menggunakan teknik sniffer).
            Untuk mengantisipasi keadaan seperti ini, alangkah lebih baik sekiranya informasi tersebut dikodekan dalam bentuk yang hanya bisa dibaca oleh yang berhak. Studi tentang cara mengubah suatu informasi ke dalam bentuk yang tak dapat dibaca oleh orang lain dikenal dengan istilah kriptografi.
Adapun sistemnya disebut sistem kripto. Secara lebih khusus, proses untuk mengubah teks asli (cleartext atau plaintext) menjadi teks yang telah dilacak (cliphertext) dinamakan enskripsi, sedangkan proses kebalikannya, dari chiphertext menjadi cleratext, disebut dekrpisi. Dua teknik yang popular untuk melakukan enskripsi yaitu DES dan public-key encryption.
7.      Kontrol Terhadap Perlidungan Terakhir
Kontrol terhadap perlindungan terakhir dapat berupa:
-          Rencana pemulihan terhadap bencana.
-          Asuransi.
Asuransi merupakan upaya untuk mengurangi kerugian sekiranya terjadi bencana.
8.      KONTROL APLIKASI
Kontrol aplikasi adalah kontrol yang diwujudkan secara sesifik dalam suatu aplikasi sistem informasi. Wilayah yang dicakup oleh kontrol ini meliputi:
-          KONTROL MASUKAN (Input)
Kontrol masukan digunakan untuk menjamin keakurasian data, kelengkapan masukan (inputan), dan validasi terhadap masukan (inputan).
-           KONTROL PEMROSESAN
Kesalahan salam pemrosesan bisa terjadi sekalipun program dibuat dengan hati-hati agar bebas dari kesalahan. Kesalahan juga bisa terjadi karena gangguan pada komponen-komponen pemrosesan. Oleh karena itu, pemeriksaan terhadap kebenaran hasil pemrosesan kadang-kadang perlu dilakukan sehingga kala terjadi hal-hal yang tidak benar segera bisa diketahui.
Kontrol proses antara lain dilakukan dengan mencantumkan total kontrol, berupa nilai total semua transaksi. Ada pula yang mencantumkan jumlah rekaman dengan maksud untuk dicocokkan dengan jumlah transaksi.
-          KONTROL KELUARAN (Output)
Kontrol keluaran dilakukan secara manual untuk memastikan bahwa hasil pemrosesan memang sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dilakukan dengan melaksanakan pengamatan terhadap dokumen-dokumen dan laporan-laporan yang dihasilkan oleh komputer didasarkan pada kebenaran informasi, otorisasi, dan kerahasiaan informasi.
-          KONTROL BASIS DATA
Kontrol terhadap basis data antara lain dengan cara:
·         Penerapan kebijakan backup dan recovery.
·         Penanganan transaksi melalui mekanisme rollback dan commit. (rollback adalah kemampuan basis data yang memungkinkan pengembalian ke keadaan sebelum sebuah transaksi dimulai jika suatu transaksi tidak berjalan dengan sempurna, sedangkan commit digunakan untuk memastikan bahwa data benar-benar teah dimutakhirkan pada basis data sekiranya sebuah transaksi berlangsung dengan sempurna.
·         Otorisasi akses, yang mengatur orang tertentu hanya bisa melakukan tindakan tertentu pada berkas tertentu.
-          KONTROL TELEKOMUNIKASI
Telekmunikasi merupakan komponen yang paling lemah dalam sistem informasi. Penyadapan informasi dapat dilakukan melalui sarana ini dengan cara menyergap gelombang radio dalam sistem tanpa kabel (wireless) atau dengan cara menyadap jalur fisik dalam jaringan.
Untuk mengantisipasi keadaan seperti ini, kontrol terhadap telekomunikasi dapat dilakukan dengan cara mengenkripsi informasi sehingga penyadap tidak dapat membaca informasi yang sesungguhnya. Teknik checksum juga bisa diterapkan pada data yang vital untuk mendeteksi apakah telah terjadi perubahan pada data atau tidak.

Senin, 12 November 2012

Cloud Computing

Pengertian Cloud Computing itu sendiri adalah gabungan dari pemanfaatan teknologi (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Cloud computing merupakan sebuah metode komputasi dimana kemampuan TI disediakan sebagai layanan berbasis internet. 

Dalam arti Cloud Computing semua aplikasi yang selama ini diinstall di Pc atau laptop dapat diakses dari secara online. Anda tidak perlu menginstal MS Word atau mengistal Adobe Reader, flash dll. semua sudah tersedia di Awan, komputer Anda hanya membutuhkan spesifikasi tertentu untuk dapat mengakses semuanya. Upgrade yang cepat, Sehingga hemat waktu dalam maintainace software.

Kelebihan Cloud Computing
  1. Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
  2. Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
  3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
  4. Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
  5. Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.
Kekurangan Cloud Computing
Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.

Penerapan yang saya tangkap dari teori yang telah didapat adalah pada cloud computing ini kita tidak harus memiliki sumber daya sendiri melainkan hanya menyewa sumber daya yang telah dikelola oleh perusahaan - perusahaan besar, sebagai contohnya pada PLN, kita tidak perlu membeli pembangkit listrik sendiri tetapi hanya tinggal menghubungi PLN dan meminta menyambungkannya ke rumah kita maka rumah kita pun sudah teraliri listrik.
untuk contoh penerapan lainnya yang saya tangkap yaitu ketika ingin melakukan host pada website yang telah dibuat, sama seperti halnya PLN dalam kasus ini kita tidak perlu membeli hardwarenya tetapi cukup mencari perusahaan webhost yang sudah ada dan mendaftar untuk melakukan hosting websitenya dengan hak akses yang kita miliki sendiri untuk mengubah / melakukan apapun terhadap websitenya tadi.



Sumber :
http://satyasembiring.wordpress.com/2012/02/23/apa-yang-dimaksud-dengan-cloud-computeing/ 
http://ilhamsk.com/apa-itu-cloud-computing/